Macan Tutul yang nama ilmiahnya Panthera Pardus adalah hewan mamalia karnivora yang sangat ditakuti, yang merupakan bagian dari famili Felidae, asli benua Asia dan Afrika dan jika anda ingin mengetahui lebih jauh tentang ciri-ciri dan adat istiadatnya, kami mengajak anda untuk baca artikel ini. Indeks1 macan Etimologi2 macan tutul varian warna3 makanan4 Reproduksi5 Tingkah laku6 Status dan Ancaman Konservasi7 Habitat8 Subspesies Seperti yang telah kami sebutkan, macan tutul adalah hewan kucing, khususnya subfamili pantherine dan dikenal karena merupakan salah satu hewan yang memiliki kemampuan mengaum, seperti halnya singa, tetapi juga salah satu dari lima spesies yang selamat dari genus Panthera. Etimologi Pada zaman kuno, dianggap bahwa macan tutul adalah persilangan antara singa dan macan kumbang, itulah sebabnya nama macan tutul diberikan kepadanya, yang terdiri dari kata Yunani leōn, yang secara harfiah berarti singa, dan pardos. , yang artinya macan kumbang. jantan. fitur Macan tutul adalah bagian dari apa yang disebut kucing besar, dan ukurannya kelima karena mereka hanya lebih besar dari itu, puma, yang tidak terbenam di antara kucing besar, meskipun kucing terbesar keempat, jaguar, singa dan harimau, dalam urutan itu. Ini adalah pemburu yang sangat gesit dan sembunyi-sembunyi, meskipun ia adalah salah satu yang terkecil di antara kucing besar. Macan tutul mampu berburu mangsa yang lebih besar dari dirinya, karena struktur dan kekuatan otot rahangnya. macan tutul amur Ini adalah hewan yang memiliki kemiripan yang cukup besar dengan dua kucing, yaitu jaguar dan cheetah. Cheetah agak mirip, tetapi lebih kecil, panjang dan tipis, kesamaan terbesar yang akan kita temukan antara macan tutul dan jaguar, karena yang terakhir sangat mirip, meskipun perbedaannya dapat diamati dalam ukuran, bintik-bintik, warna bulu, daerah tempat mereka tinggal dan metode berburu. Macan tutul memiliki tubuh yang sangat besar, memiliki kepala bulat dan ekor yang panjang dan bergaya. Kakinya luar biasa kuat, dengan ciri khas memiliki 4 jari di kaki belakang dan 5 jari di kaki depan, dan semuanya memiliki cakar yang dapat ditarik. Tergantung pada spesimennya, mereka dapat mengukur dari 91 sentimeter hingga 1,91 meter, harus menambahkan ukuran ekor, yang bisa antara 58 hingga 110 sentimeter, dan dapat mencapai ketinggian pada layu 45 hingga 78 sentimeter. Jantan dewasa dapat memiliki berat antara 37 dan 90 kilogram, dan betina dapat memiliki berat antara 28 dan 60 kilogram. Secara umum, tubuhnya panjang dan ekornya sama panjangnya dengan harimau. Bentuk bintik-bintiknya mungkin bergantung pada subspesies tempat ia berasal dan habitat tempat ia ditemukan. Macan tutul Afrika Timur memiliki kecenderungan memiliki bintik-bintik berbentuk lingkaran, sedangkan macan tutul Macan tutul dari Afrika bagian selatan memiliki bintik-bintik yang lebih persegi, demikian juga bintik-bintik macan tutul Asia cenderung lebih besar. Tapi semuanya memiliki 30 gigi. varian warna Macan tutul, seperti jaguar, mungkin menunjukkan perubahan warna karena gen resesif. Spesimen yang variasi ini terjadi disebut macan kumbang hitam dan benar-benar mirip dengan jaguar melanistik. Variasi warna ini sangat umum di hutan khatulistiwa Semenanjung Malaya dan di lereng beberapa gunung Afrika seperti Gunung Kenya. Ada variasi melanik yang tidak biasa yang diamati di cagar alam Afrika Selatan. Hal ini umumnya dikenal sebagai Strawberry Leopard yang berarti macan tutul stroberi. Dalam kasus khusus ini, macan tutul yang ditemukan menunjukkan gejala kemungkinan penyakit genetik yang disebut erythrism, yang merupakan penyakit yang kurang diketahui, dan yang memiliki efek menyebabkan pigmentasi kemerahan berlebih atau produksi rendah pigmen gelap di kulit. macan tutul terlihat merah muda. Mutasi langka lainnya diamati dengan apa yang disebut macan tutul raja, yang, seperti cheetah, hadir dengan pseudo-melanisme yang mengubah warna kulit mereka. Dalam hal ini, bintik-bintik itu bergabung, memodifikasi bentuknya. Mutasi yang lebih aneh lagi, tetapi yang memang ada, adalah dari makhluk yang disebut macan kumbang putih, meskipun sangat jarang. makanan Macan tutul adalah hewan karnivora, oportunistik, dan serbaguna, yang mungkin tidak berukuran besar, tetapi memiliki kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Hal yang biasa adalah ia cenderung berburu mangsa yang berukuran kecil atau sedang, tetapi ia tidak akan takut untuk berburu mangsa yang lebih besar dari dirinya. Makanannya sangat bervariasi, karena dapat memakan lebih banyak jenis hewan daripada individu dari keluarga Panthera. Ia mampu berburu dan memakan segala sesuatu mulai dari serangga hingga antelop eland, biasanya jantan, meskipun lebih sering daripada tidak berburu mangsa yang beratnya rata-rata kurang dari 200 kilogram, yang setara dengan sekitar 400 pon. Sejauh ini telah dikatalogkan bahwa 92 spesies hewan termasuk dalam makanan mereka. Makanan mereka terdiri dari ungulata dan primata. Meskipun menjadi hewan oportunistik, tidak keberatan memakan ikan, amfibi, reptil, hewan pengerat, serangga, burung, terutama yang terestrial, seperti unggas guinea vulturine, dan kadang-kadang berburu predator kecil lainnya seperti serigala, martens, rubah dan beberapa kucing kecil. Diketahui bahwa seekor macan tutul datang untuk berburu buaya muda Nil, tetapi buaya di benua Asia juga memakan cervida seperti chital dan muntiacus. Cara berburunya tidak terlalu rumit dan juga tidak berbeda dengan kucing lain, karena ia adalah pemburu soliter. Hal yang biasa adalah ia mengintai mangsanya dengan sangat hati-hati, sampai ia berada pada jarak yang dekat dan kemudian ia meluncurkan dirinya di atasnya. Metode pembunuhannya adalah dengan mencekik di tenggorokan. Dengan cara ini ia berhasil membunuh kijang, impala, dan bahkan kijang. Dengan maksud untuk melindungi mangsa yang telah ia buru, ia memiliki kebiasaan memanjatnya ke pohon, untuk mencegah predator oportunistik lain seperti dirinya untuk mencurinya. Untuk melakukan aktivitas ini mereka memiliki kekuatan ekstrim, yang memungkinkan mereka untuk membawa dan memanjat pohon mangsa yang bisa dua kali ukuran dan beratnya. Seekor macan tutul terlihat memanjat jerapah muda ke atas pohon, dengan mangsanya diperkirakan memiliki berat sekitar 125 kilogram, yaitu sekitar 280 pon. Reproduksi Musim kawin akan tergantung pada wilayah di mana macan tutul tinggal. Ada daerah di mana mereka bisa kawin sepanjang tahun. Di wilayah Manchuria dan Siberia, mereka kawin hanya selama bulan Januari dan Februari. Siklus estrusnya berlangsung hingga 46 hari dan betina tetap berahi selama 6 hingga 7 hari. Kehamilan berlangsung selama sekitar 90 hingga 105 hari. Dari setiap kelahiran, satu tandu lahir yang dapat berkisar antara 2 dan 4 anak anjing. Tetapi kematian anak anjing diperkirakan antara 41% dan 50% pada tahun pertama kehidupan mereka. Betina biasanya mencari tempat yang tenang dan aman untuk melahirkan, itulah sebabnya mereka biasanya melakukannya di gua, celah di antara batu, pohon berlubang atau semak belukar. Bulu yang dimiliki anak anjing sejak lahir biasanya lebih panjang dan lebih gemuk daripada bulu dewasa. Saat lahir, bulu mereka berwarna abu-abu dan bintik-bintiknya tidak jelas. Ketika anak-anaknya berusia sekitar 3 bulan, mereka mulai mengikuti induknya ketika dia pergi berburu. Pada saat mereka mencapai usia tahun pertama mereka, sangat mungkin bahwa anak-anak akan dapat mandiri dan mengurus diri mereka sendiri, tetapi mereka akan terus bersama ibu mereka selama kurang lebih 18 sampai 24 bulan. Mereka adalah hewan yang telah bertahan hidup di penangkaran. Bahkan, selama di penangkaran, harapan hidup mereka bisa mencapai 21 tahun. Di beberapa kebun binatang dan pusat penelitian mereka telah berhasil menyilangkan macan tutul dengan spesies lain dan saat ini spesies hibrida seperti Leopon, Leojagupardo, Lijagupardo, Lepguar dan Jagupardo dilestarikan. Tingkah laku Macan tutul adalah hewan yang sangat sukar dipahami dan menyendiri, terutama aktif di malam hari. Meskipun tingkat aktivitasnya akan berubah karena habitatnya dan jenis mangsa yang diburunya. Dalam sebuah studi tentang pemantauan dan analisis radio di Afrika Barat, dimungkinkan untuk menunjukkan bahwa macan tutul di hutan memiliki kecenderungan untuk lebih aktif di siang hari dan di senja hari. Hewan-hewan ini suka berada di atas pohon, makan di atasnya dan terlihat beristirahat di atasnya. Mereka telah terbukti menjadi perenang yang sangat baik, tetapi mereka bukan individu yang sangat menyukai air, seperti halnya jaguar dan harimau. Mereka adalah hewan yang sangat lincah, yang dapat berlari hingga 58 kilometer dan mencapai jarak hingga 6 meter saat melompat secara horizontal dan hingga 3 meter secara vertikal. Status dan Ancaman Konservasi Macan tutul termasuk dalam daftar merah IUCN, dalam kategori hewan Hampir Terancam. Predator lain telah menjadi ancaman bagi macan tutul, karena mereka bersaing dengan mereka untuk mendapatkan makanan dan tempat berteduh dengan relatif sukses. Macan tutul bukanlah hewan yang biasanya kalah dalam memperebutkan mangsa, kecuali jika diserang oleh pemangsa yang lebih besar atau kawanan. Yang terakhir terjadi dengan singa dan hyena, yang merupakan pesaing paling berbahaya dan tidak hanya menyerang macan tutul untuk mengambil mangsanya, tetapi juga untuk membunuh anak-anak mereka. Habitat Macan tutul adalah salah satu dari sedikit kucing besar yang lebih mudah beradaptasi. Kecuali di habitat gurun, ia dapat hidup di semua jenis habitat, selama ada tempat di mana ia dapat menemukan tempat persembunyian dan ada cukup mangsa yang dapat ia buru untuk bertahan hidup. Hewan jenis ini hadir di semua jenis hutan dan hutan, di sabana, di ladang dan di tempat-tempat berbatu. Tergantung pada jenis habitat di mana ia ditemukan, macan tutul berhasil mengembangkan metode yang memungkinkan untuk menghindari predator lain yang lebih besar atau lebih banyak, seperti apa yang terjadi dengan singa dan hyena di Afrika dan harimau di Asia. Pada kenyataannya, satu-satunya variabel yang berhasil mempengaruhi macan tutul dengan cara yang tidak dapat diatasi dan telah membatasi habitatnya adalah manusia. Subspesies Selama bertahun-tahun, mungkin ada sekitar 20 subspesies macan tutul, namun, menurut analisis dan kemajuan terbaru dalam studi DNA, banyak subspesies telah dikesampingkan, termasuk mereka sebagai individu yang seharusnya berada dalam subspesies lain dan tidak membentuk subspesies yang terpisah. . Hingga saat ini, baru 13 subspesies macan tutul yang diketahui, salah satunya sayangnya sudah punah. Beberapa ahli mengklaim bahwa sebenarnya hanya ada 9 subspesies. Hal ini dikarenakan dari 13 yang telah dikenali, ada beberapa yang akan kehilangan kategori subspesies masing-masing untuk dimasukkan ke dalam subspesies lain, sehingga akan dibuang. Jika Anda menyukai artikel ini, maka Anda mungkin juga akan senang membaca Karakteristik Serigala harimau Bengali Karakteristik Elang Emas Isi artikel mengikuti prinsip kami etika editorial. Untuk melaporkan kesalahan, klik di sini.